Jumat, 29 Mei 2009

Dana Kampanye SBY-Boediono Lampaui Mega-Prabowo

Diposting oleh Achmad


TEMPO Interaktif, Jakarta: Pasangan calon presiden dan wakil, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, memiliki dana kampanye tertinggi dibanding dua pasangan calon lain. "Rp 20 miliar dan Rp 75 juta," kata anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (29/05).Sementara pasangan Megawati-Prabowo, kata Andi, mengalokasikan dana kampanye sebesar Rp 15,05 miliar. Dana kampanye pasangan Jusuf Kalla-Wiranto terkecil, Rp 10 miliar.
Undang-Undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden mewajibkan setiap pasangan calon melaporkan saldo awal dana kampanye mereka.Dalam kesempatan yang sama, Komisi Pemilihan juga melaporkan harta kekayaan masing-masing calon. Prabowo Subianto dilaporkan memiliki harta kekayaan tertinggi di antara calon, yakni Rp 1,5 triliun plus US$ 7,5 juta. Megawati, pasangan Prabowo, memiliki kekayaan Rp 256,4 miliar.Sementara Jusuf Kalla memiliki Rp 314,5 miliar plus US$ 25.668. Adapun Wiranto yang akan maju mendampingi Kalla tercatat memiliki kekayaan Rp 81,7 miliar plus US$ 378.625. Jumlah kekayaan keduanya jauh di atas kekayaan milik Susilo Bambang Yudhoyono yang hanya Rp 6,8 miliar plus US$ 246.389. Sementara Boediono tercatat memiliki Rp 22 miliar plus US$ 15.000

Mega-Pro Kontrak Politik Dengan Petani Tembakau

Diposting oleh Achmad


Liputan6.com, Solo: Para petani tembakau se-Jawa Tengah mengadakan kontrak politik dengan pasangan Megawati Sukarnoputri dan Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah, Jumat (29/5). Kontrak politik itu hanya dilakukan terhadap pasangan Mega-Pro karena pasangan capres dan cawapres lainnya tidak menanggapi kontrak politik yang ditawarkan.Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, Nurtantio Wisnubrata mengatakan, para petani berharap pasangan Mega-Pro dapat memperjuangkan nasib mereka jika nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Para petani juga menyatakan penolakan Rancangan Undang-undang pengendalian dampak tembakau terhadap kesehatan, dana alokasi bagi hasil cukai, pengadaan pupuk, dan komitmen terhadap regulasi internasional.Lebih lanjut Nurtantio menjelaskan, selama ini pemerintah dinilai tidak berpihak pada petani tembakau dan membuat nasib mereka semakin terpuruk.(UPI

Kamis, 28 Mei 2009

Gencatan Senjata "ala" Hatta

Diposting oleh Achmad

Gencatan Senjata "ala" Hatta
Manuver politik capres Jusuf Kalla (JK) membuat kubu lawannya ketar-ketir. Dua isu yang dimainkan JK soal alutsista dan monorel tampaknya telah membuat kubu SBY-Boediono kebakaran jenggot. "JK mulai sedikit buka-bukaan soal kinerja pemerintah yang buruk dan bagaimana Boediono terlibat dalam dua proyek tersebut. Proyek monorel tidak dilanjutkan dan anggaran alutsista dikurangi. JK mulai buka-bukaan soal kelemahan pemerintah yang diketahuinya," ungkap sumber SP di Golkar, Selasa (26/5).Kepanikan ini yang membuat kubu SBY-Boediono berencana mengutus Ketua Tim Sukses Hatta Rajasa untuk melakukan klarifikasi politik dengan kubu JK. "Mereka akan membicarakan komitmen untuk tidak buka-bukaan tentang internal pemerintah. Hatta diutus khusus untuk misi ini. Jadi kedatangannya bukan untuk menggalang dukungan, melainkan mengadakan gencatan senjata," tuturnya.Hatta dianggap merupakan tokoh yang memiliki kualifikasi untuk mengadakan negosiasi itu. Selain sebagai Ketua Tim Sukses SBY-Boediono, dia merupakan bagian dari kabinet yang dipimpin SBY-JK pada periode yang akan segera berakhir ini.Ditambahkan, rencana kedatangan Hatta ke Tim Sukses Golkar dan PDI-P akan dilangsungkan secepat mungkin karena ada ketakutan dari kubu SBY-Boediono bahwa JK akan membuka sebanyak mungkin kelemahan pemerintah ke publik. "Mereka mungkin cemas kalau informasi tentang kelemahan pemerintah semakin banyak diketahui publik," tegasnya. [EMS/M-12

Enam Partai terindikasi manipulasi dana kampanye

Diposting oleh Achmad


Jakarta - Indonesian Corruption Watch (ICW) menemukan indikasi Golkar, PDIP, PAN, PKS, PPP dan Hanura memanipulasi laporan dana kampanye. Temuan itu dilaporkan ICW ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Temuan tersebut disampaikan Koordinator Korupsi dan Politik ICW, Ibrahim Fahmi Badoh, kepada Bawaslu di Media Center Bawaslu, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2009).
Dikatakan dia, hasil pemantauan ICW menemukan indikasi manipulasi laporan dana kampanye dari konfirmasi jumlah total sumbangan dan belanja yang dilaporkan parpol kepada auditor dibandingkan dengan data rekapitulasi pembelanjaan aktual kampanye di media massa cetak dan televisi. Keenam parpol itu adalah Golkar selisihnya Rp 134,38 miliar, PDIP Rp 95,63 miliar, PAN Rp 53,231 miliar, PKS Rp 38,388 miliar, PPP Rp 36,68 miliar dan Hanura Rp 25,59 miliar.
"Kami berasumsi ketika selisihnya cukup besar, artinya ada dana-dana yang dibelanjakan tidak dari rekening dana kampanye. Dan kita tidak tahu apakah sumber dana itu halal, haram atau syubhat," ujar Fahmi. ICW meminta Bawaslu untuk mendesak KPU segera membuka hasil audit dana kampanye parpol kepada publik. "Dan seharusnya tidak hanya hasil audit, tetapi juga sumber yang menyumbang dan digunakan untuk apa uang itu karena kalau hasil audit kan sudah mengalami reduksi," kata Fahmi.
Menanggapi hal itu, anggota Bawaslu, Wirdyaningsih, mengatakan, Bawaslu akan memproses pengaduan itu. "Kalau termasuk tindak pidana pemilu akan kami kejar. Tetapi, kalau ada indikasi korupsi atau penyalahgunaan dana maka kita ada kerjasama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Itu yang dapat kita kejar," kata Wirdyaningsih

Prabowo Tantang Pasangan Lain Adu Konsep

Diposting oleh Achmad


JAKARTA - Calon wakil presiden dari gabungan PDI Perjuangan dan Gerindra, Prabowo Subiyanto, menantang kubu lawannya untuk saling adu konsep dan gagasan tentang membangun Indonesia lima tahun mendatang."Mereka yang menyerang terhadap masalah pribadi justru menunjukkan ketakutan berbicara yang benar di hadapan rakyat," kata Prabowo dalam acara peresmian Media Center Mega-Prabowo di Jalan Prapanca No 39, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/5/2009).Lebih lanjut dikatakan, usai pendaftaran calon presiden-calon wakil presiden, meminta para kandidat membicarakan persoalan yang terjadi di Tanah Air, ketimbang menyerang pribadi. "Kita bicara masalah Indonesia," tegasnya.Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini meminta kubu lawan untuk menunjukkan secara kritis jika ada gagasan Mega-Prabowo yang salah."Kalau ada gagasan Mega-Prabowo yang salah, seranglah gagasannya. Kita adu konsep dan gagasan," tantang Prabowo.Dikatakan dia, akhir-akhir ini banyak pihak yang menyerang kepada pribadi pasangan Mega-Prabowo. Padahal pada awalnya yang dibicarakan adalah masalah ekonomi."Kita bicara ekonomi, lalu diserang pribadi. Ini berarti ada pihak yang takut berbicara hal tertentu di hadapan rakyat," pungkasnya. (nov

Jadwal Kampanye Dimajukan, Mega Pro Curiga

Diposting oleh Achmad


JAKARTA - Dimajukannya pelaksanaan kampanye calon presiden dan wakil presiden dari jadwal yang ditemukan menimbulkan kecurigaan tersendiri bagi tim sukses Megawati-Prabowo."Jadwal (kampanye) tidak bisa diubah-diubah secepat itu. Ini kayaknya sesuai keinginan salah satu pihak," ujar salah satu tim pemenangan Mega-Prabowo Fadli Zon, di Media Center Pemenangan Mega-Prabowo, Jalan Prapanca, Jakarta, Kamis (28/5/2009). Penjadwalan itu, lanjut Fadli, semestinya sudah dipikirkan secara matang. "Kita ikut dengan jadwal keputusan KPU, jangan sampai KPU jadi alat politik. Tapi waluapun begitu kami sudah siap," tegasnya.Sebagaimana diketahui, jadwal kampanye pasangan capres dan cawapres semula akan digelar pada 13 Juni hingga 4 Juli 2009, namun karena berbagai hal KPU memajukan jadwal tersebut menjadi 2 Juni sampai 2 Juli mendatang.Saat rapat pleno Anggota KPU Andi Norpati mengatakan, percepatan tahapan pada Pilpres ini dikarenakan proses administrasi pasangan, verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen masing-masing pasangan sudah selesai.

Mega Nilai Penyelesaian Kasus Lapindo Bertele-tele

Diposting oleh Achmad



TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon Presiden Megawati Soekarnoputri menjanjikan penyelesaian kasus lumpur Lapindo jika terpilih sebagai presiden dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. "Masalah ini sudah lama," katanya dalam jumpa pers di kediamannya, Kamis (28/05). Penyelesaian lumpur Lapindo selama ini, kata Megawati, terlalu bertele-tele dan tidak tegas. Megawati mencontohkan hingga kini pemerintah belum bisa menetapkan status lumpur tersebut. "Harus dipastikan sebagai bencana nasional," kata Megawati.Status lumpur Lapindo, kata Megawati, perlu ditetapkan sebagai bencana nasional karena hingga kini lumpur terus meluap. "Harus dipastikan lumpur ini akan berhenti atau tidak," kata Megawati. Informasi yang ada, Megawati melanjutkan, lumpur akan terus keluar.Jika terpilih sebagai Presiden, kata Megawati, pihaknya akan menangani persoalan lumpur secara hati-hati dengan kembali mengkaji penyebab awal semburan. "'Kami melihat hal-hal yang tidak dilakukan pada saat awal," kata Megawati. Ia memastikan penanganan lumpur nantinya akan dilakukan tanpa bertele-tele.
Semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, JAwa Timur ini telah memasuki tahun ketiga. Hingga kini pemberian ganti rugi terhadap warga yang rumah dan lahannya terkena lumpur belum juga tuntas.

Rabu, 27 Mei 2009

Mega-Prabowo: Kami Siap Berjuang Bersama Rakyat!

Diposting oleh Achmad

Minggu, 24 Mei 2009 15:38 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
BEKASI, KOMPAS.com — Pasangan Megawati-Prabowo menyampaikan orasi politiknya secara bergantian pada acara deklarasi yang berlangsung di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (24/5). Dalam orasi yang masing-masing disampaikan sekitar lima menit, keduanya melontarkan janji siap berjuang bersama rakyat.
"Saya mengatakan bahwa saya siap berjuang bersama Ibu Mega demi rakyat Indonesia, demi keadilan dan kebesaran bangsa," ujar Prabowo yang berorasi dengan suara berapi-api.
Ia mengatakan, bersama Mega siap memberikan perubahan besar bagi Indonesia bila terpilih pada pemilu presiden pada Juli. "Kami siap mengembalikan ekonomi ke tangan rakyat, siap berjuang bersama dan untuk rakyat," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
"Apakah kita mau melanjutkan sistem yang salah? Sistem ekonomi yang tidak membawa kesejahteraan rakyat? Mari kita bersama merebut kedaulatan kembali ke tangan rakyat," kata Prabowo dalam orasinya.

Mega-Prabowo Akan Deklarasi di Pasar Klewer

Diposting oleh Achmad

- Pasangan capres cawapres usungan PDI Perjuangan dan Gerindra, Megawati-Prabowo Subianto akan menyambangi Kota Solo, Jawa Tengah, pada 29 Mei mendatang. Pasangan ini, dijadwalkan akan melakukan deklarasi di Pasar Klewer, Jawa Tengah.
Deklarasi ini akan menjadi deklarasi kedua setelah pada hari Minggu 24 Mei lalu di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Ada dua agenda di Solo. Pertama, bertemu dengan pengusaha kecil, dan kedua deklarasi di Pasar Klewer dengan format yang hampir sama dengan Bantar Gebang," ujar Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (27/5) petang.
Dari Solo, Mega akan bertolak ke Blitar untuk berziarah ke makam sang ayah, Soekarno. "Mohon doa restu lah," terang Pramono.
Kunjungan Mega ke daerah dalam rangka memenuhi permintaan konstituen agar melakukan deklarasi di wilayah mereka. Jawa Tengah menjadi tujuan pertama, karena merupakan basis kantong PDI Perjuangan. Pada akhir pekan, Mega dijadwalkan ke Bali. Diluar Jawa dan Bali, Sumatera dan Kalimantan akan menjadi tujuan selanjutnya sembari menjalankan kampanye capres.

Selasa, 26 Mei 2009

Fadli Zon: Rizal Mallarangeng Panik

Diposting oleh Achmad


Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membalas serangan Rizal Mallarangeng terhadap cawapres Prabowo Subianto. Fadli menilai pernyataan Rizal menunjukkan pernyataan orang yang sedang panik. "Kami melihat pernyataan Rizal Mallarangeng sebagai pernyataan orang yang panik, bagi kami ini menyenangkan," ujar Fadli saat jumpa pers di kantor Gerindra Media Center (GMC), Jl Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2009).Menurut Fadli, pernyataan Rizal yang mengatakan Prabowo memiliki cacat dalam track record militernya adalah ungkapan yang kurang tepat. Seharusnya Rizal tidak menyerang pribadi melainkan konsep ekonomi kerakyatan yang diusung Prabowo."Karena orang yang panik logikanya tidak utuh sehingga tidak rasional menanggapi isu-isu. Seharusnya tidak menyerang pribadi tapi pada konsep yang diusung," imbuhnya.Fadli juga mempertanyakan posisi Rizal yang mengeluarkan pernyataan secara sembarangan. "Saya tidak tahu Rizal Mallarangeng kemarin berbicara kapasitasnya sebagai apa? Apakah sebagai tim sukses, apakah sebagai owner Fox Indonesia yang memang kita ketahui dipakai jasanya oleh salah satu pasangan capres itu yang harus kita minta klarifikasi," tegasnya.Menanggapi isu ekonomi liberal yang dibantah Rizal, Fadli menegaskan, pemerintah saat ini telah jelas-jelas mempraktekkan ekonomi neoliberal. Hal itu terbukti dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat."Pada kenyataannya pemerintah sekarang lebih memilih ekonomi liberal contohnya antara lain impor bahan pangan yang sampai tarifnya dinol-kan misalnya impor susu. Kita lihat secara keilmuwan yang menurut ekonomi neoliberal adalah itu privatisasi, liberalisasi dan pencabutan subdisi yang menyebabkan harga mahal. Bahkan Rizal melalui Freedom Institute mendukung kenaikan harga BBM," pungkasnya.http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/26/152404/1137386/700/rizal-mallarangeng-serang-prabowo

Gara-gara Kuda, SBY-Boediono dan Mega-Pro Saling Sindir

Diposting oleh Achmad


Selasa, 26 Mei 2009 15:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Perseteruan antara kubu pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto semakin memanas. Selasa (26/5) ini giliran kubu Mega-Pro yang melancarkan serangan ke kubu SBY-Boediono.
Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Mega-Pro Fadli Zon menilai, kritikan juru bicara Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono Rizal Mallarangeng, kemarin, ngawur dan tidak berdasar. "Pernyataan Rizal mirip seperti orang yang kalap dan panik. Logikanya tidak utuh. Hal ini membuktikan bahwa mereka merasa terancam sehingga tidak dapat berpikir rasional," ujar Fadli, Selasa di Gerindra Media Center, Jakarta.
Seperti diberitakan, kemarin di Bravo Media Center, Jakarta, Rizal menuding Prabowo tidak memiliki jejak rekam membela ekonomi kerakyatan. Rizal juga mengkritik Prabowo yang memiliki 98 ekor kuda dan pernah dipecat oleh TNI.
Fadli mengimbau Rizal dan tim agar berpolitik secara santun dan tidak menyerang hal-hal pribadi pasangan calon. "Silakan kritisi program-program ekonomi kerakyatan," imbuh Fadli

Fadli Zon: Kuda Prabowo Untuk Kemajuan Olahraga RI

Diposting oleh Achmad



Jakarta - Dikritik Rizal Mallarangeng terkait kepemilikan puluhan kuda mahal, kubu Prabowo langsung membalas. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyatakan kuda-kuda tersebut bukan hanya digunakan untuk pribadi, melainkan untuk kemajuan olahraga polo kuda Indonesia."Kuda Pak Prabowo tidak untuk pribadi. Tapi untuk kemajuan olahraga di Indonesia. Bahkan untuk pertama kalinya pada Sea Games pada 1997 Indonesia mengirimkan wakil di cabang polo kuda," ujar Fadli saat jumpa pers di kantor Gerindra Media Center (GMC), Jl Prapanca, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2009).Fadli menambakan, selain untuk menyalurkan hobi, Prabowo juga mempunyai misi agar olahraga polo berkembang di Indonesia. Bahkan, atlet-atlet polo kuda yang dikirim oleh Prabowo bukanlah anak orang kaya."Mereka yang dikirim oleh Pak Prabowo bukan anak-anak bangsawan tapi anak-anak petani ke Argentina untuk berlatih kemudian dikirimkan untuk mengikuti Sea Games pertama kalinya," ungkap Sekretaris Tim Sukses Mega-Prabowo ini.Selain itu, Fadli juga menanggapi pernyataan Rizal yang menuding karir Prabowo yang memiliki cacat track record. "Terkait karir militer Pak Prabowo tampaknya terlalu berlebihan kalau dia dipecat. Sebenarnya dia diberhentikan dengan hormat. Tapi itu juga lebih karena kepentingan politik saat itu, karena ia jenderal dari jalur komando yang biasa mengambil risiko untuk bangsa dan negara sehingga apa yang dilakukannya memang tidak semulus jalur staf," pungkasnya.http://m.detik.com

Jika terpilih : Mega Prabowo siapkan Dekrit

Diposting oleh Achmad



Jakarta - Meski tidak menyiapkan program 100 hari, bukan berarti pasangan Mega-Prabowo tidak akan bergegas ketika terpilih nanti. Mega-Prabowo mewacanakan dikeluarkannya dekrit dalam hari-hari pertama pemerintahannya."Misalnya sekolah sampai kelas 9 harus gratis dalam satu bulan pertama, kalau tidak ditutup," ujar anggota tim sukses Mega-Prabowo, Ganjar Pranowo, usai sebuah diskusi di Hotel Sultan, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (26/5/2009).Dikeluarkannya dekrit itu, lanjut Ganjar, karena rakyat butuh kepastian dan bukan janji-janji politik. Ia pun memberi contoh negara Venezuela dan Bolivia yang mengeluarkan 22 dekrit dalam waktu beberapa bulan saat pemerintahan baru terbentuk. "Mudah-mudahan ini akan kita sepakati dan akan kita buat terobosan baru,"katanya.( nal / iy ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

PKS:Jk-Wiranto Menang Star dari SBY

Diposting oleh Achmad

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat ada potensi kenaikan elektabilitas JK-Wiranto dalam pilpres mendatang. PKS pun mengingatkan SBY untuk segera pasang kuda-kuda dengan menyiapkan berbagai langkah strategis mendekati hari H pilpres."Aktifitas di tingkat akar rumput membuat elektabilitas JK-Wiranto melonjak naik, misalnya aktifitas di kantong Islam, mereka menang start dari SB, " kata Ketua Fraksi PKS, Mahfudz Sidik saat berbincang dengan detikcom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2009).Menurut Mahfudz, perkembangan positif elektabilitas JK-Wiranto menjelang pilpres juga diperlihatkan dalam hasil survei internal PKS. Karena itu, Mahfud berharap SBY segera menyadari hal itu dan menyiapkan langkah terobosan."Survey kami jelas JK dekati SBY, kalau SBY tidak peka bisa kalah set terus," tutur Mahfudz.Mahfudz menambahkan partainya sudah memberikan peringatan dini kepada tim sukses SBY. Tujuannya agar pasangan SBY-Boediono dapat keluar sebagai pemenang dalam pilpres nanti."Kami sudah memberikan early warning kepada tim sukses SBY," pungkasnya.( van / yid ) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Black Campaign

Diposting oleh Achmad


Liputan 6 - Selasa, Mei 26
Liputan6.com, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa meminta calon presiden dan calon wakil presiden yang bertarung pada pemilu presiden mendatang untuk tidak melakukan cara-cara kampanye negatif (black campaign). Sebagai Ketua Tim Kampanye Pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Hatta mengaku SBY Berbudi sudah merasakan adanya kampanye negatif. Demikian hal ini diungkapkan Hatta Rajasa usai deklarasi Yayasan Dzikir SBY di Jakarta, Senin (25/5) malam.(JUM)

Senin, 25 Mei 2009

PKS khawatir SBY kalah.

Diposting oleh Achmad


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mengakui adanya kekhawatiran atas elektabilitas SBY yang terus dikejar oleh dua kompetitornya, Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri. Wakil Sekjen DPP PKS Zulkieflimansyah mengatakan, berdasarkan survei internal, jarak persentase antara SBY dan dua kandidat lain cukup tipis.
"Kami (PKS) khawatir kalau SBY kalah karena untuk mendapatkan kemenangan tidak mudah. Kalau melihat survei terbaru, jarak ketiga-tiganya masih dekat. Selisih yang paling tinggi dengan yang paling rendah hanya 10 persen," ujar Zulkiefli pada sebuah diskusi, Senin (25/5) di Jakarta.
Berdasarkan survei tersebut, SBY masih berada pada posisi teratas. Selain itu, Zulkiefli kembali mengutarakan dilema yang dihadapi PKS untuk menjelaskan mengapa partainya berkoalisi dengan Demokrat. Alasan utama, melihat elektabilitas dan besarnya peluang SBY untuk menang.
"Dalam kaidah ekonomi, salah satu agama baru adalah hipotesis yang sudah teruji. Kita percaya bahwa berdasarkan survei, elektabilitas SBY masih lebih tinggi dari yang lain. Ya namanya ijtihad politik, bisa saja salah," ujarnya.
Bagaimana jika pasangan SBY-Boediono kalah? "Ya, PKS harus siap menjadi oposisi," kata Zukiefli. (http://www.kompas.com)

Kamis, 21 Mei 2009

Perang Pra Pilpres.

Diposting oleh Achmad


Peperangan seru akan terjadi di dua kubu pasangan calon, yaitu SBY-Boediono vs Mega-Prabowo. Mengapa? Kedua calon ini membangun image yang seolah-olah kontra satu sama lain. Terlebih, "perang terbuka" juga sudah dimulai sejak iklan-iklan kampanye pada pemilu legislatif lalu. orang awam seperti kita tentulah tak tau apa maksud dan tujuan dari dagelan tsb. yang pasti mereka akan melakukan apapun untuk menunjukan bahwa merakalah yang terbaik diantara pasangan yang lain, yang penting mereka tak melanggar norma dan peraturan yang berlaku. politik memang abstark dan akan nampak hanya pada orang orang yang mengerti seni dan keindahan politik , tapi terkadang kejam karna orang awam tak dilibatkan , meraka hanya di minta untuk menilai baik atau buruk, meski mereka tak mengerti apa itu abstrak.

Mega-Bowo Undang Petani dan Nelayan

Diposting oleh Achmad











Sekitar 10.000 simpatisan diperkirakan akan hadir dalam deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Megawati-Prabowo di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Minggu (24/5) mendatang.
"Kami undang semua partai, duta besar, gubernur, wali kota, bupati seluruh Indonesia tanpa melihat latar belakang partai mereka," kata Arya Bima, koordinator acara, saat rapat internal di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Kamis (21/5).
Hadir pula dalam rapat tersebut, Theo Syafii, Ketua Badan Pemenang Mega-Pro; serta Muchtar Muhamad, Ketua Panitia Deklarasi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bekasi.
Menurut Arya, seluruh simpatisan yang akan hadir mewakili kalangan buruh, pemulung, petani, dan usaha kecil lain yang dianggap representasi rakyat sesuai dengan platform kedua partai, yaitu ekonomi kerakyatan.
"Dalam acara, rakyat akan mendeklarasikan capres dan cawapresnya. Rakyat bebas mengekspresikan diri dengan bernyanyi, membaca puisi, mengatakan seluruh keluhan selama ini, atau bahkan mencaci," katanya.
Arya mengatakan, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk deklarasi mencapai Rp 412 juta yang berasal dari sumbangan kader. Seusai melakukan rapat di kantor TPST, rombongan tim langsung memantau lokasi deklarasi sekitar pukul 15.00.

Rabu, 20 Mei 2009

Gerindra Tolak

Diposting oleh Achmad



Jakarta - Tiga parpol pengusung capres dan cawapres memiliki kebijakan yang berbeda terkait amandemen UUD'45. Partai Demokrat (PD) menyetujui amandemen, Gerindra menolak amandemen, Golkar berada di tengah-tengah.Gerindra menganggap amandemen UUD'45 yang memunculkan pemilihan bupati dan gubernur secara langsung adalah pemborosan dan tidak baik diterapkan di Indonesia."Kami memang meyakini bahwa UUD'45 adalah yang terbaik. Oleh karena itu, sebaiknya amandemen diarahkan untuk kembali ke UUD'45," ujar Ketua Umum Gerindra, Suhardi.Hal ini disampaikan Suhardi dalam dialog bertajuk "Visi Capres Terhadap Amandemen UUD'45", di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2009).Bertolak belakang dengan Gerindra, Partai Demokrat (PD), mendukung amandemen UUD'45. PD bahkan sudah mempersiapkan tim khusus untuk menangani masalah ini."Kita menyetujui dibentuk tim ahli untuk membahas amandemen. Outputnya tentu saja lebih sempurna," tutur Ketua FPD MPR, Agus Hermanto.Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR, Priyo Budi Santoso menjelaskan, partainya berbeda dengan dua partai pesaingnya. Golkar lebih memilih berdiri di tengah-tengah keduanya."Kami berbeda dengan Gerindra dan Demokrat. Kami tidak ingin mementahkan hasil reformasi kemarin. Kami hanya menolak yang tidak sesuai dengan UUD'45," kata Priyo.

10 Ribu Undangan Untuk Rakyat Miskin

Diposting oleh Achmad



Undang Rakyat Miskin
Jakarta - Deklarasi Mega-Prabowo akan digelar di 'gunung sampah' Bantar Gebang, Bekasi, pada 24 Mei 2009. 10 Ribu undangan telah disebar, termasuk untuk Partai Demokrat (PD)."Lapangan Bantar Gebang punya daya tampung 10 ribu orang. Kita sudah sebar 10 ribu undangan pada rakyat miskin, nelayan, pemulung, buruh tani, ormas dan juga partai politik," kata Koordinator Deklarasi Mega-Prabowo, Aria Bima, di sela-sela rapat Badan Pemenangan Presiden di kantor BP Presiden, Jalan Cik Ditiro, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2009).Selain 'wong cilik', kata dia, parpol di luar koalisi Mega-Prabowo pun ikut diundang. "Semua kita undang. Partai Demokrat juga. Entah nanti yang datang ketua umum partai atau perwakilannya," ujarnya."Ini adalah deklarasi rakyat, bukan deklarasi Mega-Prabowo. Intinya di rakyat bahwa rakyat ingin mengatakan Megawati dan Prabowo adalah presiden dan wakil presiden pilihan kami," papar dia.Namun demikian, Aria menolak membeberkan jumlah dana yang bakal digelontorkan."Saat ini kami masih memfinalisasi untuk masing-masing seksi atau item bidang. Sebagian besar wujudnya bantuan perorangan. Siapa yang ngasih kaos, siapa yang koor, siapa yang panggung akan dihitung nanti secara keseluruhan.Saat ini, kami belum bisa menyampaikan totalnya," kata Aria.

Budiyono Protes

Diposting oleh Achmad


Rabu, 20 Mei 2009 12:48 WIB
Calon wakil presiden Boediono merasa sedih karena selama ini dituding sebagai ekonom yang menganut mahzab kapitalisme. "Saya ekonom Indonesia, Indonesia tanah airku. Semuanya saya curahkan untuk Indonesia," ujar Boediono setelah acara peringatan Hari Kebangkitan Bangsa, di Jakarta, Rabu (20/5).
Ia juga menegaskan dirinya merasa sedih saat dibilang sebagai antek asing. "Itu tidak benar dan saya sedih sekali dengan sebutan tersebut," terang dia.
Lebih lanjut, Boediono menerangkan bahwa selama ini kariernya didedikasikan untuk Tanah Air. "Sepanjang karier saya, telah saya serahkan untuk Indonesia," terangnya.

Selasa, 19 Mei 2009

Delapan Program Andalan Prabowo

Diposting oleh Achmad



Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengeluarkan 8 (delapan) program andalan jika dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2009-2014. Kedelapan program itu sangat menarik, bahkan harus diapresiasi sebagai program yang bernuansa kerakyatan dari seorang calon presiden.
Namun, apresiasi saja tidaklah cukup. Kita sebagai rakyat yang memiliki kedaulatan di negeri ini wajib mengkritisi program tersebut. Dalam salah satu programnya, Prabowo berencana mencetak lahan baru, sekitar 2 juta Ha, untuk meningkatkan produksi pertanian. Namun sayang, mantan menantu Soeharto itu tidak menyinggung konflik agraria yang melibatkan petani melawan militer.
Kasus Alas Tlogo adalah sebuah fenomena gunung es dari perebutan sumber-sumber kehidupan petani melawan tantara. Dengan tidak disinggungnya persoalan konflik agraria antara petani dan militer itu menjadi sebuah tanda tanya besar. Bagaimana mungkin mencetak lahan pertanian baru, jika sebagian lahannya tidak dikuasai petani namun berada di bawah kekuasaan militer? Kemana keberpihakan Prabowo Subianto, jika sudah menjadi presiden, dalam menyelesaikan konflik agraria antara petani melawan tentara ini? Mungkinkah Prabowo berbihak kepada petani?
Terkait dengan hal itu, perlu pula diberikan catatan bahwa kedelapan program Prabowo Subianto itu tidak ada yang menyinggung persoalan bisnis militer. Apakah jika menjadi Presiden Prabowo Subianto akan mengakhiri bisnis militer atau justru memberikannya payung hukum untuk melestarikannya? Lantas, bukankah sebagian konflik agraria antara petani dan tentara juga dilatarbelakangi persoalan bisnis militer?
Hal yang perlu dikritisi lagi tentu saja program penjadwalan utang luar negeri. Program itu bagus, bahkan perlu diapresiasi. Namun benarkah jika menjadi presiden Prabowo benar-benar akan menjadwalkan pembayaran utang luar negeri?Hingga kini belum jelas dengan menggunakan mekanisme apa Prabowo nantinya akan menjadwalkan pembayaran utang luar negeri tersebut? Apakah Prabowo akan mengatakan bahwa sebagian utang luar negeri di masa lalu itu adalah utang najis, karena sebagian dikorupsi dan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan merusak lingkungan hidup, sehingga tidak perlu dibayar? Namun, apakah Prabowo memiliki cukup keberanian untuk menyatakan bahwa sebagian utang luar negeri itu adalah utang najis? Bukankah salah urus utang luar negeri dimulai ketika rezim Soeharto berkuasa di negeri ini? Bukankah seperti pengakuannya di “Buku Putih” (Kesaksian Tragedi Mei), bahwa ia adalah bagian dari Rezim Soeharto (Majalah TEMPO, edisi 16-22 Maret 2009)?
Selain hal itu yang perlu kita kritisi lagi adalah, bagaimana seandainya Prabowo Subianto benar-benar menjadi Presiden Republik Indonesia, namun tidak melaksanakan kedelapan program itu, apa yang bisa kita lakukan sebagai warga negara? Masihkah kita bisa menggunakan kebebasan sipil, seperti mengajukan petisi, melakukan demonstrasi dan sebagainya, untuk mengontrol Prabowo? Pertanyaan itu penting, mengingat hingga kini belum ada komitmen dari Prabowo terhadap penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia termasuk komitmennya untuk menjaga kebebasan sipil yang telah ada sejak tahun 1998 lalu. Komitmen itu perlu dipertanyakan mengingat Prabowo ‘dibesarkan’ di lingkungan militer pada era rezim otoriter Orde Baru berkuasa.

Senin, 18 Mei 2009

Megawati

Diposting oleh Achmad



Presiden Megawati Soekarnoputri
Masa Bakti 2001 -- 2004
Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega -- panggilan akrab para pendukungnya -- tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara. Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa-apa. Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu. Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah ditaklukkan. Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor itu.Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, dia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang terhadap Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas. Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara. Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah. Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6. (Dari Berbagai Sumber)

Koruptor vs Tikus

Diposting oleh Achmad




Akhir-akhir ini para koruptor berhenti di tempat, semenjak KPK mencanangkan perang dengan para koruptor, sudah banyak para koruptor yang di tangkap dan dimasukan kedalam penjara.


pro kontra tentang KPK yang berani menangkap para koruptor kelas kakap, adalah satu keberanian yang luar biasa. tentu saja ,bukan hanya presiden yang mendukung tapi DPR dan seluruh rakyat Indonesia, meskipun kita ketahui bahwa banyak sudah para anggota legislatif tsb yang ditangkap karna kasus korupsi. pembelajaran bagi kita bahwa memang sipat rakus tamak dan terus mengerogoti apapun yang bisa di gerogoti sama halnya seperti tikus.

Diposting oleh Achmad




IKLAN KLAIM KEBERHASILAN, ANCAM HUBUNGAN SBY-JK
Baru baru ini , Partai Demokrat memunculkan iklan terima kasih rakyat kepada Presiden Yudhoyono, khususnya setelah pemerintahan sejak desember tahun lalu hingga 15 Januari lalu, menurunkan harga BBM dan tarif daya maksimum indrustri serta harga minyak goreng.
Sebelumnya, Partai Demokrat juga telah memunculkan iklan yang isinya mengklaim seluruh keberhailan pemerintah sebagai keberhasilan Presiden Yudhoyono, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Tak lama kemudian, Partai Golkar Juga mengiklankan sosok Wapres Kalla yang juga mengklaim keberhasilan pembangunan sekarang inin sebagai karyanya.
“ Daripada berebut klaim keberhasilan program pemerintah secara borongan seperti yang dilakukan Partai Demokrat dan Partai Golkar atau mengklaim keberhasilan program seperti penurunan harga BBM seperti baru –baru ini, lebih baik apabila Presiden Yudhoyono dan Wapres Kalla membuat klaim berdasarkan cirri-ciri kepemimpinan mereka masing –masing”kata Andrinof A. Chaniago, pengamat kebijakan public dari Departement Ilmu Politik ( FISIP) UI.
Dikatakan Andrinof, cara seperti ini akan berguna bagi rakyat untuk memperbaiki kualitas pemerintahan dan politik ke depan. “ sebab pemerintahan selanjutnya akan diisi dengan keahlian orang –orang yang akan dicalonkan sebagai president dan wapres. “ jelas Andrinof.
Menurut Andrinof, sebaiknya juga klaim berdasarkan kinerja mentri dan asal usul partai politik yang menjadi latar belakangnya, sehingga rakyat bisa menentukan keahlian mentri juga.

Mega - Bowo

Diposting oleh Achmad




Mega-Bowo 24 Mei di Bantar Gebang
Tim Sukses Mega-Prabowo Mulai Identifikasi Lawan

Senin, 18 Mei 2009 15:15 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilihan presiden (pilpres) menjadi salah satu agenda pembahasan rapat Tim Sukses pasangan Megawati-Prabowo yang berlangsung Senin (18/5) sore ini, di Posko Pemenangan Mega-Prabowo, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung mengatakan, pihaknya dan Gerindra berharap kisruh DPT pada pemilu legislatif lalu tidak terulang lagi.
"Kami akan membahas hal yang berkaitan dengan masalah pemilu lalu, yaitu berkaitan dengan DPT. Karena hari-hari ini adalah hari terakhir DPS (daftar pemilih sementara) dan untuk melakukan pengecekan supaya yang terjadi di pileg lalu tidak terulang," ujar Pramono.
Meski demikian, ia menyatakan, tak menaruh prasangka buruk atas persoalan yang mewarnai pelaksanaan pemilu. Harapan yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
"Secara khusus kita akan membahas DPT dan menginginkan seluruh kader PDIP dan Gerindra untuk memproses semua DPT. Kita tidak ingin terjadi seperti pemilu legislatif. Jelas itu adalah pelanggaran fundamental yang harus dibenahi," ujar Fadli.
Selain itu, tim juga akan membahas persiapan deklarasi pasangan Mega-Pro yang akan dilakukan pada tanggal 24 Mei, di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Para petinggi PDI Perjuangan dan Gerindra mulai berdatangan sejak pukul 14.00 ke markas yang tak jauh dari Jakarta Eye Centre tersebut. Tim dari PDI Perjuangan diantaranya Pramono Anung, Ganjar Pranowo dan Hasto Kristianto. Tim Gerindra, tampak hadir Hasjim Djojohadikusumo, Halida Hatta, Haryanto Taslam dan Fadli Zon

Rakernas IV PDIP

Diposting oleh Achmad


Rakernas IV PDIP
Ada perubahan
Rakernas IV PDIP tidak berjalan seperti rencana yang didengungkan semula, yakni untuk memunculkan cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri. Sejumlah namapun sebelumnya telah mencuat apa sebab ? Ada perubahan dibenak sang ketua umum.
“Saya piker itu Megawati yang jadi factor. Kalau Mega tidak mau, kan , yang lain tidak mau” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf. Maswadi tidak mengerti mengapa Megawati bias berubah sikap. Padahal sebelumnya dia ingin mendengar aspirasi dari pengurus PDIP di daerah untuk menentukan cawapres, namun buktinya tidak “ mungkin terpengaruh orang lain” ujarnya.
Menurut Maswadi, dirinya menduga sudah hampir pasti bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono X
Terpilih menjadi cawapres. Namun akhirnya Megawati atau PDIP pada umumnya terlihat ragu ragu.
Padahal , kata Maswadi , jika Rakernas itu Konsekuen, banyak keuntungan politik yang akan didapat barisan banteng moncong putih. Dengan menunjuk satu orang cawapres, PDIP menjadi satu satunya partai yang siap menghadapi pemilu sejak awal. Hadirnya pasangan capres-cawapresPDIP bias menyokong perolehan suara partai di ajang Pemilu Legislatip. Pasangan itupun dapat memenfaatkan perhelatan Pemilu Legislatif itu untuk kampanye pemilihan Presiden , sekali lagi jika Rakernas kemarin memunculkan nama cawapres.
“Memang ada akan dibahas lagi nanti, tapi kan pemilu legislative tinggal 70 hari . saya pikir ngak ada akan bias PDIP mengadakan rakernas lagi intuk menentukan cawapres . “ pungkas Maswadi.

Cawapres Pasangan Mega

Diposting oleh Achmad


Cawapres Pasangan Mega

Rakornas IV PDIP di Solo berakhir anti klimaks. Harapan melalui hajatan ini Megawati Soekarno putrid mendapat pasangan dlam pilpres 2009 pupus begitu saja. Tidak ada nama , hanya criteria bakal cawapres yang disebut di penutupan acara.
Padahl tidak sedikit tokoh yang diusulkan pengurus PDIP daerah, baik yang diusulkan serius maupun asla asalan, para calon itu adalah Sultan Hameng Kubuwono X, Prabowo Subianto, Surya Paloh, Hidayat Nur Wahid, Akbar Tanjung, wiranto, Sutiyoso, dan Fadel Muhammad.
Serius karna memang ada diantara para calon itu yang sedang mencari cari lowongan’ atau kesempatan duduk di puncak pemerintahan. Asal mencalonkan karna sebagian dari para calon itu sebelumnya sudah menyatakan diri sebagai bakal capres dan tidak mau menjilat ludah sendiri atau merendahkan diri menerima tawaran sebagai cawapres.
Demi menyelamatkan muka parpol dari kegagalan itu , maka rakaornas IV PDIP merekomendasikan pembentukan tim khusus mencari pasangan bagi Megawati Soekarnoputri. Tim terdiri dari unsur internal PDIP dan Masyarakat itu menawarkan 3-5 calon , selanjutnya Mega memutuskan pilihanya.
Siapa pun Cawapres yang terpilih , kita tunggu saja sepak terjangnya ‘melariskan’ PDIP hingga mulus jalan bagi Megawati. Kalau dia gagal, pasti mega mundur dari bursa bakal capres. Malahan bias jadi Mega mundur lebih awal karna gagal mendapat ‘marketer’ handal.

Minggu, 17 Mei 2009

Diposting oleh Achmad


Cendana Punya Kepentingan
Keluarga Cendana seakan ngotot Prabowo menjadi Capres 2009. Hal itu dinilai wajar karna keluarga penguasa Orde Baru itu memiliki kepentingan. Dulu kan mereka dekat sekali, apalagi dulu kan dia ( Prabowo ) menatunya Pak Harto. Dengan menjadi Presiden, itu posisi terbaik untuk Cendana untuk memulihkan Citra, “ kata pengamat politik Boni Hargen.
Padahal, menurut Boni, dari hitung-hitungan politik, posisi prabowo untuk 2009 memang Cawapres. Menurut Partai Gerindra yang mendukung Prabowo hanya akan memperoleh suara 5 persen.
Jadi sangat jauh syarat pencapresan. Sementara mengandalkan koalisi juga susah, “ tandas Dosen Fisip Universitas Indonesia itu. Menurut Boni, dukungan cendana justru akan merugikan Prabowo. Kalaupun menambaj suara, jumlahnya juga tidak akan signifikan.
“ Prabowo ini kan salah satu figure baru yang dianggap bias membawa perubahan.
Kalau mendapat dukungan dari cendana, suara dari pihak – pihak pro perubahan justru akan kabur. Bagaimanapun persepsi sebagian masyarakat kepada cendana kan masih miring. “ tandasnya. Bias

Prabowo Dukung Indonesia ke Masa Lalu

Diposting oleh Achmad


Prabowo Dukung Indonesia ke Masa Lalu

Mantan menantu Soeharto, Prabowo disebut sebut mendapat dukungan keluarga Cendana. Jika menerimanya, capres Partai Gerindra itu dinilai mendukung Insonesia kembali kemasa lalu.
Kalau Pak Probosoetedjo mengatakan seperti itu ( cendana dukung pencapresan Prabowo) justru akan mempersempit dukungan Prabowo. Kalau kemudian keluarga cendana yang mewakili masa lalu diangkat lagi membela Prabowo dan itu di pormalkan yang rugi Prabowo, kata Amien Rais.
Hal itu dikatakan Amien Rais usai memberikan dukungan dalam kampanye caleg DPRD DKI Jakarta dari PAN Wanda Hamidah di GOR Balai Rakyat, jl Radio Dalam Jakarta selatan.
Menurut Amien Rais, saat ini Prabowo sudah mendapat momentum yang baik lewat iklan yang ditampilkan diberbagai Medi Massa. Sehingga Masyarakat yang sudah mendapat kesan baik itu akan memandang negative jika Prabowo menerima dukungan cendana.
Prabowo sekarang sudah gaining momentum, sudah ada ruang – ruang baru yang ia peroleh. Dengan statement Pak Probosoetedjo, itu semakin kontraproduktip. Saya kira reformasi mengatakan selamat tinggal ke Orde Baru, ko sekarang ada tokoh yang mengajak ke Orde Baru, ke zaman baheula, pungkasnya. Bias

Prabowo. Bisa Populer Sendiri.

Diposting oleh Achmad


Keluarga cendana mengancam akan menarik dukungan jika Prabowo hanya menjadi cawapres. Namun dukungan keluarga penguasa oede baru itu dinilaitidak akan signifikan untuk Prabowo.
Cendana bukan faktor politik yang menentukan, jangan jangan hanya mitologi karna seberapa kekuatan politik itu tidak pernah terukur. pak harto sudah tidak lag berkuasa, hanya sisa sisa warisan masa lalu, kata pengamat politik Alfan Alfian. Prabowo sebaiknya tidak perlu terlalu pusing dengan tekanan cendana itu. menurut alfan, tanpa aatu dengan keluarga cendana, Prabowo sudah bisa mempopulerkan diri. kalau Prabowo ingin berkiprah di dunia politik, harusnya rasional. kalau paling masuk akan cawapres, ya tidak usah pusing-pusing. Prabowo harus punya hitungan-hitungan politik sendiri, tandasnya. Direktur Riset dan publikasi dari Akbar Tanjung Institute ini menduga dukungan cendana malah akan merugikan Prabowo. tak dapat disangkal sebagian masyarakat indonesia menganggap cendana negatip. itu malah bisa memunculkan efek negatip buat Prabowo. tegas Dosen FISIP Universitas Nasional ( Unas) ini.
bagaimana engan pernyataan Prabowo bahwa dirinya orangnya pak harto ?. itu hanya klaripikasi terhadap isu-isu yang berkembang selama ini seolah olah militer yang sadis. saya kira itu klarifikasi biasa. tandasnya . Bias.

Kamis, 14 Mei 2009

PKS

Diposting oleh Achmad



Foto Terkait
Demo Tolak Boediono Bikin Macet Jakarta - PKS meminta Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak takabur. Apalagi sampai menyebut peran Tuhan dalam menentukan cawapres Boediono hanya 1 persen."Kalau kita membalik 1 persen di tangan SBY dan 99 persen di tangan Tuhan, jadi jangan takabur. Masa Tuhan hanya dikasih 1 persen," kata Ketua FPKS Mahfudz Siddiq dalam jumpa pers di ruang rapat FPKS di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/5/2009).Pernyataan Mahfudz ini mengomentari ucapan Wakil Ketua Umum Ahmad Mubarok pada Rabu kemarin yang menyebut kepastian Boediono sebagai cawapres sudah 99 persen, dan 1 persen lainnya kehendak Tuhan."Kekalahan itu biasanya karena dia singkirkan Tuhan dengan 1 persen dan terlalu yakin dengan 99 persen," ujar Mahfudz.Dia menilai, Demokrat hanya mendapat 20 persen saja suara dalam pemilu, tetapi apa yang dilakukannya seolah memiliki 70 persen."Padahal dulu saja PDIP yang bisa 30 persen lebih, tidak pernah mengatakan 1 persen lagi Tuhan. Jadi kalau kemarin dia mengatakan jangan takabur, sekarang kita balikkan, SBY dan PD jangan takabur juga," kritiknya

Partai Gerindra

Diposting oleh Achmad


Jakarta - Gerindra menyangkal walk out dari rapat pleno KPU tadi malam dikarenakan sakit hati kehilangan kursi dari 30 menjadi 26. Gerindra mengaku hanya mengeluhkan cara penghitungan kursi KPU yang tidak profesional."Saya pikir KPU bukan anak TK atau SD dan tahu mekanisme penetapan suara," tutur Wasekjen Gerindra, Abdul Harris Bobihoe, saat mengunjungi Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (14/5/2009).Abdul kembali menegaskan bahwa aksi "kabur" gerindra bukan karena partainya kehilangan 4 kursi DPR. Undangan KPU, menurutnya, hanya untuk konsultasi saja, bukan menentukan jumlah kursi DPR."Kenapa kami walk out, ini rapat tidak jelas, kami tidak menolak pengurangan kursi, mari kita tegakkan aturan main, " tutur Harris yang mengenakan baju kotak-kotak biru ini.Menurutnya, seharusnya KPU mengundang semua parpol peserta pemilu. Dengan demikian hasil perhitungan kursi dapat dipertanggungjawabkan karena sudah disetujui semua parpol."Rapat pleno KPU harus dihadiri semua parpol, jangan cuma 9 parpol. Jangan negosiasi sendiri untuk merubah jumlah kursi," imbuhnya.Oleh karena itu Gerindra berencana meminta diadakan pleno ulang khusus untuk membahas dan menetapkan jumlah kursi parpol di senayan."Kami minta pleno lagi dengan peserta pemilu 38 parpol diundang," tutur Harris.Harris kemudian menyampaikan rencana partainya untuk membawa masalah ini ke Mahkamah Agung (MA) apabila Bawaslu sebagai pengawas pemilu tidak merespons masalah carut-marut penetapan kursi DPR."Kalau Bawaslu tidak menindak kami akan melaporkan ke MA, karena MK sudah menutup pintu. Saya pikir ini pelanggaran terhadap perhitungan suara," pungkasnya.( van / nrl )

Rabu, 13 Mei 2009

Pilpres

Diposting oleh Achmad











Juli nanti negara akan mengadakan hajatan besar, yaitu pemilihan Presiden. sudahkah nama anda terdaftar untuk mengikuti pilpres nanti, kalua belum segeralah menanyakan kepada Rt atau Rw setempat, karna kalau tidak jangan jangan anda menjadi golput untuk kedua kali .
sepertinya pilpres tahun ini akan ramai, karna dari ketiga calon Presiden ketiganya mempunya kans yang besar untuk memimpin negeri ini lima tahun kedepan. lalu untuk kita yang tidak tau masalah politik , ini hanyalah sebuah jalan atau proses dalam kita hidup di negara demokrasi. untuk itulah dalam hidup berdemokrasi kita dituntut untuk lebih banyak beraksi dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan ketatanegaraan Republik Indonesia. salah satunya adalah kita dianjurkan untuk mengikuti pipres yang akan dilaksanakan pada bulan juli nanti. semoga suara yang kita sumbangkan dapat merubah kehidupan masyarakat yang lebih baik diluar siapa yang kita pilih nanti. by Ahmad