Jumat, 03 Juli 2009

SBY Terpancing Pernyataan Jusuf Kalla

Diposting oleh Achmad


VIVAnews – Dalam Debat Calon Presiden, semalam, calon presiden Jusuf Kalla mengritik iklan pemilihan presiden satu putaran yang digarap pendukung calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.JK tidak sependapat dengan kampanye satu putaran hanya karena mau menghemat Rp 4 triliun. Bagi JK, dalam konteks pemilihan pemimpin negara, alasan semacam itu tidak dapat diterima. Karena itu,“Artinya demokrasi dipandang dalam uang.”Tapi, Yudhoyono membantahnya. "Iklan yang dimaksud (JK), bukan iklan Pak SBY," kata SBY. Calon Presiden Partai Demokrat mengkritik balik inkonsistensi JK. Di satu sisi menekankan penghematan, tapi di sisi lain tidak.Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsudin Harris, menilai bahwa jawaban SBY itu sebagai upaya mengaburkan konteks kritikan JK tentang pemilu satu putaran.Menurut Syamsudin iklan itu resmi dan sepengetahuan SBY, karena pemimpin Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA, yang menggencarkan kampanye satu putaran, pernah dipanggil ke rumah SBY di Cikeas.“Statement SBY itu patut disayangkan padahal lebih baik jika dia tidak usah menanggapi statemen JK. Itu akan lebih aman bagi dia,” katanya.Syamsuddin mengatakan SBY terpancing pernyataan JK dan menginginkan agar wacana yang dikembangkan JK itu tidak berlanjut.

Iklan Pendidikan Gratis Bohongi Rakyat

Diposting oleh Achmad

Jakarta - Klaim pendidikan gratis yang gencar dipromosikan pemerintah rupanya tak sesuai dengan kenyataan. Dalam debat cawapres yang digelar di Gedung Bidakara Jakarta, Selasa (30/6) malam, Prabowo Subianto secara tandas menyebut iklan pendidikan gratis tersebut tidak benar.Prabowo mengungkap, dirinya telah bertandang ke sejumlah daerah untuk bertemu langsung dengan warga masyarakat. Setiap kali pertemuan, warga selalu mengatakan bahwa pendidikan gratis yang dipromosikan pemerintah lewat berbagai media adalah bohong belaka."Iklan pendidikan gartis itu tidak benar. Saya kunjungi masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, rakyat kita merasakan hal itu tidak benar," tandas cawapres yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra tersebut.Kebohongan yang terjadi menyangkut pendidikan gratis itu tentu amat disayangkan. Sebab, menurut Prabowo, pendidikan merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.Sebagaimana diketahui, pemerintah selama ini gencar menyosialisasikan pendidikan dasar gratis sembilan tahun mulai 2009. Sekolah tidak boleh lagi memungut biaya pendidikan untuk jenjang SD-SMP, kecuali sekolah berstandar internasional atau rintisan sekolah berstandar internasional.Namun, faktanya - seperti kenyataan yang diperoleh Prabowo - orang tua murid tetap saja mengeluh, lantaran anaknya yang bersekolah di SD maupun SMP ternyata masih dipungut rupa-rupa biaya. Demikian juga dengan mereka yang mau menyekolahkan anaknya ke SD atau SMP.Ety, seorang ibu di Cinere, Depok, misalnya, mengaku harus membayar Rp 600 ribu untuk memasukkan anaknya yang kedua di SD. Dana itu hanya untuk uang gedung, di luar uang buku, pakaian seragam dan lainnya. Sementara anak pertamanya yang sekarang kelas III SD, tiap bulan harus membayar Rp 110 ribu - di luar buku paket per semester yang diwajibkan. "Bohong kalau dikatakan gratis. Prakteknya kita harus bayar, dan tak sedikit," kata Ety seperti dikutip sejumlah media.Sementara, di Mungkid Magelang, ratusan warga belum lama ini bahkan menggelar aksi demo di kantor Pemkab menyoal sekolah gratis. Sambil membentangkan spanduk, mereka beryel-yel menyebut sekolah gratis sebagaimana yang dikatakan pemerintah hanya bohong belaka."Kalau memang gratis, seharusnya tidak ada pungutan apa pun dari sekolah. Faktanya, siswa masih dipungut biaya. Kalau begitu, program pendidikan gratis itu bohong. Tidak sesuai dengan fakta," tandas Wahyu Sukmo Hadi, koordinator aksi. (adv/adv) ref : detik.com

Rabu, 01 Juli 2009

Fhoto Kampanye Mega -Pro

Diposting oleh Achmad