Selasa, 02 Juni 2009

BBM Bangun Ekonomi Rakyat Bersama Mega-Prabowo

Diposting oleh Achmad

Program ekonomi kerakyatan yang diusung Megawati-Prabowo adalah pilihan tepat untuk membawa Indonesia mandiri. Keduanya dinilai sebagai figur nasionalis sejati.
Dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 1 ini dikemukakan Sekjen Dewan Pimpinan Nasional BBM (Barisan Beringin Merah) Marwan Zainuddin kepada Indonesia Monitor, kemarin. Menurutnya, bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila, DPN BBM menetapkan untuk mendukung Megawati Soekarnoputeri dan Prabowo Subiyanto sebagai Capres-Cawapres 2009-2014.
“Kami menganggap mereka berdua memiliki komitmen yang tinggi terhadap tetap tegaknya Pancasila, dan senantiasa mengedepankan ekonomi kerakyatan demi tercapainya kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal itu menjadi bukti keberpihakan mereka berdua terhadap keindonesiaan dan kerakyatan,’’ tegasnya.
Ia menilai figur Megawati dan Prabowo merupakan pilihan yang tepat dalam kondisi Indonesia sekarang ini, di tengah kepungan kapitalisme dan neoliberalisme yang senantiasa membawa bangsa ini pada pertarungan bebas yang merugikan rakyat kecil.
“Indonesia butuh figur yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Sehingga kedaulatan bangsa ini dapat benar-benar kembali. Dan seperti yang diinginkan oleh pendiri negeri bahwa kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Tanpa intervensi asing”. ujarnya.
Ia menambahkan, 1 Juni 2009--yang kebetulan bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila—dijadikan momentum BBM yang merupakan underbouw Partai Karya Perjuangan (Pakarpangan) senantiasa mempertahankan dan mengawal Pancasila. ‘’Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, merupakan ideologi Negara yang keberadaannya tidak dapat diganggu gugat lagi,’’ katanya.
Apa yang diletakkan para pendiri negeri ini, katanya, dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara adalah pilihan yang tidak dapat ditawar. Hal itu terbukti dengan beberapa kali gejolak yang kerap dialami oleh bangsa ini. ‘’Mulai dari pergolakan tahun 1965, maupun gerakan reformasi pada tahun 1998. Dimana Pancasila diuji dan tetap menjadi perekat segenap anak negeri,’’ ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar